Je'taime Papa (We love you, Papa)

We love Papa
Miris banget ketika saya harus menerima kenyatan bahwa Papa di diagnosis TBC sama dokter. Ditambah sikap Papa yang bersikeras tidak mau di rawat inap. Ini cobaan terberat saya di tahun ini, apalagi setelah beberapa Rumah Sakit yang dirujuk tidak menerima Papa dengan alasan ruangan untuk pasien TBC sudah penuh.
Kami tidak bisa lagi berkata apa-apa, kami telah berusaha. Mama telah mencoba, saya telah berusaha tapi ini memang takdir nya. Jadi sekarang papa di rawat jalan, berharap penyakit Papa ini esok sedikit demi sedikit bisa berkurang. Mengurangi segala penderitaan yang saat ini Papa rasa. Cobaan ini sungguh membuat saya banyak belajar tentang semua hal dalam hidup.

Saya sungguh tidak sanggup jika harus berlama-lama berada di rumah ini. Disini penuh dengan haru, penuh dengan tangisan air mata dari seorang yang saya cintai dan sayangi. Kami semua di sini hanya bisa menyerahkan semua nya kepada ALLAH Swt sebagai pencipta alam semesta ini. Berharap di bulan suci ini Allah mengurangi sedikit demi sedikit berkurang. Amin

Popular posts from this blog

Cinta Restiana By Didit Priyanto