Sahabat: Didit Priyanto

Sahabat: Didit Priyanto
Masih gue ingat saat kami berdua merasakan masa-masa tersulit saat sekolah di SMP Al-Hikmah yang hanya kami berdua tahu. Kesulitan yang kami berdua pernah rasakan itu sekarang justru jadi senjata kami untuk bisa jadi orang yang lebih baik.

Cowo putih, tinggi besar dan berhidung besar juga dahulu kala bernama "Supri" tapi karena sering sakit-sakitan maka seperti orang-orang zaman dulu kalau punya anak sering sakit-sakitan harus ganti nama bikin nasi 7 warna. Dan akhirnya setelah mamake, bapake, eyang putri dan eyang kakung mencarikan nama untuk nya maka dengan resmi nama yang semula ndeso dan kampungan itu diganti dengan nama Didit Priyanto. Sekarang Didit sudah gak sering sakit-sakitan lagi malah sekarang Didit tumbuh subur layaknya "Ade Namnung" heheheh!!!! Lahir di Jakarta, 21 Maret ini anak kedua dari 4 bersaudara.

Facebook: http://www.facebook.com/profile.php?id=100001694534602&ref=ts

Foto Kenangan:



Popular posts from this blog

Cinta Restiana By Didit Priyanto

Image
Pengarang : Didit Priyanto Gandaria adalah dunia yang hilang dan di sinilah banyak terekam masalah penting. Corak pinggiran rumah-rumahnya masih seperti pedesaan, membuat mata betah melihat sesuatu apapun bahkan yg berlalu lalang di depan mata “khas”. Bahkan bau harum tanah yg basah karena hujan setiap bulan Desember, seperti menyatu di tempat ini, manis tapi tidak semanis kisah ku. Aku Restina dan ini lah kisah ku. Dengan panjang lebar akhirnya aku putuskan untuk pindah pekerjaan, bekerja di restoran merupakan pengalaman baru buat ku hingga terasa klise di dengar tapi memang benar saya ingin mencari pengalaman baru. Meydiana : “Anaaaaa…kenapa kamu pindah sih nanti aku kangen sama kamu. Kenapa kamu keluar??” Restina : “Kenapa gw pindah, gw ingin ngumpulin banyak jaminan masa tua mey (Jamsostek)!” Meydiana : “Hahaha,,,ini nih yg bakal aku kangenin sama sahabat aku dari SMP, kita kan serba bareng-bareng dan ini yg aku kangenin, ceplas-ceplosnya, kamu paling bisa” Restina : “
more read ...